Selamatkan Hits Era 1980-an, Jubing Kristianto Rilis Kasmaran

Rabu, 28 November 2018 - 06:33 WIB
Selamatkan Hits Era 1980-an, Jubing Kristianto Rilis Kasmaran
Selamatkan Hits Era 1980-an, Jubing Kristianto Rilis Kasmaran
A A A
JAKARTA - Gitaris fingerstyle Indonesia, Jubing Kristianto masih produktif dalam berkarya. Terbaru gitaris yang identik dengan gitar klasiknya itu kembali merilis album terbaru "Kasmaran".

Dalam album anyarnya ini, gitaris kelahiran Semarang, 9 April 1966 itu mencoba menginterpretasikan lagu hits di masanya milik label JK Records. Untuk diketahui, JK Record merupakan perusahaan rekaman era 1980-an yang menaungi beberapa penyanyi populer Tanah Air, seperti Chintami Atmanegara, Meriam Bellina, Dian Piesesha dan Pance Pondaag.

Album yang menyuguhkan 14 lagu yang menjadi hits JK Records pada masanya, diterjemahkan ulang oleh Jubing Kristianto dalam permainan gitarnya yang khas. "Ide album ini kali pertama tercetus tahun 2016 dan sejak awal pula sudah terpikir untuk menggarapnya bersama Jubing," kata CEO JK Records, Leonard "Nyo" Kristianto tentang "Kasmaran" dalam siaran pers yang diterima SINDOnews.

Jubing dan Kristianto mengawali dengan berdiskusi, sebelum dilakukannya proses penggarapan album "Kasmaran". Mereka pun mulai untuk memilih-milih lagu yang akan dihadirkan di album ini, kemudian juga memikirkan bagaimana nanti eksekusinya. "Kasmaran" bisa dikatakan sesuatu yang baru dari kenangan lama.

Berbeda dengan lima album Jubing sebelumnya, kali ini semua lagu diambil dari lagu-lagu JK yang terkenal di masa jayanya, era 1980-1990an. Dengan gaya fingerstyle-nya dalam memetik dawai, Jubing menerjemahkan lagu-lagu JK menjadi sesuatu yang baru, segar, tanpa kehilangan jejak melodinya yang khas.

"Siapa yang tidak kenal lagu JK di masa itu. Bagaimana dengan sekarang, dan apa yang harus dilakukan agar tetap terasa up-to-date adalah pekerjaan rumah saya," kata Jubing Kristianto.

Dari 14 lagu yang terpilih, terdapat dua lagu yang dinyanyikan oleh Reda Gaudiamo (Tak lngin Sendiri) dan Sevi Xiu (Aku Cinta Padamu). Tak hanya dari jumlah artisnya yang banyak dan cantik, lagu-lagunya juga punya ciri khas. Begitu khasnya hingga muncul istilah "lagu JK" di kalangan pecinta musik Tanah Air.

"Lagu-lagu JK adalah bagian dari sejarah musik Indonesia, dan rasanya perlu dikenalkan kepada generasi muda. Tetapi kami juga sadar, bahwa untuk membuat lagu-lagu ini menarik telinga anak muda harus dibuat ulang, tidak bisa dilepas sebagaimana aslinya dulu," terang Kristianto.

Upaya membawakan kembali deretan lagu hits JK ke generasi baru mulai dilakukan Kristianto sejak memegang kemudi JK Records pada 2010. Salah satu upayanya adalah menghadirkan kembali album-album lama dalam olahan baru.

Satu lagu yang cukup terkenal "Bila Kau Rindu, Sebut Namaku" dari Wahyu OS, dirilis ulang oleh Kristianto pada 2014. Kristianto, yang lulusan Berklee College of Music, membongkar musiknya, sambil tetap mempertahankan vokal asilinya. Dua tahun kemudian, giliran album Dian Piesesha bertajuk "Aku lngat Dirimu" dikulik habis oleh Kristianto. "Saya menyebut album-album itu sebagai album dua generasi," tegas Kristianto.

Pembuatan album dua generasi adalah bagian dari upaya Kristianto menyelamatkan "harta" yang dimiliki JK Records. "Ketika kali pertama mulai menangani JK Records, saya menemukan 12 ribu rekaman di arsip, dan semua dalam format analog," kenang Kristianto.

Dari format analog, Kristianto pun akhirnya mampu untuk membawa lagu-lagu JK ke channel digital. Para penggemar lagu-lagu JK alias JekaMania bisa menikmatinya di sejumlah pemutar digital seperti Apple Music, iTunes, Spotify, Loox, Deezer, YouTube, Langit Musik sampai Amazon.com.

Lahirnya album "Kasmaran" semakin menambah kelengkapan upaya mengenalkan warisan JK kepada pecinta musik Indonesia.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6967 seconds (0.1#10.140)